TARGETNUSA.COM – Denpasar |Kebijakan keringanan bagi masyarakat untuk membayar PKB dan BBNKB yang diberikan pemerintah melalui Pergub No.33 Tahun 2020 tentang Pembebasan Pokok dan Penghapusan Sanksi Administrasi Berupa Bunga dan Denda Terhadap Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Kedua (BBNKB 2 atau kendaraan bekas/second). Kebijakan relaksasi tersebut berakhirpada tanggal 18 Desember 2020.
Kepala Pendapatan Provinsi Bali (Kabapenda), I Made Santha mengatakan, berakhirnya Pergub No.12 dan diteruskan dengan Pergub No.47 yang subtansinya sama.
Untuk itu dilakukan kebijakan yang pertama, dan kebijakan yang kedua adalah pembebasan pokok BBNKB Dua atau Kendaraan bekas.
“Berdasarkan dua kebijakan ini, realisasi yang kita capai juga terkait dengan pemutihan, per 11 Desember kemarin sekitar 520 ribu unit kendaraan, dan rupiahnya sekitar 312 Milliar,” kata Made Santha di kantornya Senin (14/12/2020).
Kemudian terkait dengan pembebasan pokok lanjut Santha, kesadaran masyarakat berpartisipasi mencapai 20.000 unit kendaraan kemudian rupiahnya sekitar 18 -19 Milliar.
“Dengan demikian, dua kebijakan ini kami menghimbau dan mengajak kepada seluruh masyarakat wajib Pajak, supaya di manfaatkan kebijakan ini dengan sebaik-baik nya karena kebijakan ini akan berakhir pada tgl 18-Desember-2020 ini,” ungkap Santha.
Jadi kalau kita lihat waktunya sudah tinggal beberapa hari lagi seperti yg Kita laporkan Realisasinya baru diangka 2,8 T lebih itu setara dengan 83%. Kata Santha
Selanjutnya target setelah perubahan ditetapkan sebesar Rp.3,4 triliun dengan melihat kondisi seperti ini dalam waktu realatif singkat beberapa hari kedepan, saya kira ini akan susah untuk mencapai target yg sempurna dan sesuai dengan harapan.
Di tengah Pandemi COVID-19 ini saya beri apresiasi dan partisipasi kepada masyarakat untuk berpartisipasi di bidang pajak sebenarnya sudah cukup tinggi dengan capaian.
“Saya proyeksikan kira-kira target ini akan mencapai 85% , jadi kalau seperti itu sebenarnya sudah cukup bagus sekali dan target kita memang lebih tinggi kira-kira angka 3 Triliun kurang lebih, ini harapan kita kalau bisa PAB 3 Triliu. Ini saya kira cukup membanggakan juga di tengah-tengah kondisi seperti ini,” papar Santha. (Red-TN)