Jero Mangku Dalang Nyarikan Muaka: Gambelan Gambang Dimainkan Untuk Mengiringi Upacara Keagamaan

oleh -553 views

BANGLI- TARGETNUSA.COM_
Gambelan Gambang merupakan jenis gambelan langka dan sakral, yang dimainkan hanya untuk mengiringi upacara keagamaan. Di Bali gambelan ini dimainkan untuk mengiringi upacara Pitra Yadnya, Manusa Yadnya dan Dewa Yadnya.

Gambelan gambang terdapat pada relief Candi Penataran di Jawa Timur abad XV, istilah gambang disebut dalam cerita Malat dari zaman Majapahit akhir ini menunjukan bahwa gambelan gambang sudah cukup tua. Hal tersebut diungkapkan Jero Mangku Dalang Nyarikan Muaka didampingi anak didiknya yang juga Dewan Pembina dan Penasehat PJID (Perkumpulan Jurnalis Indonesia Demokrasi) Provinsi Bali, Ngakan Putu Gede Udiana biasa disapa Aji Wisnu Segara Putra ketika ditemui TargetNusa di kediamannya Penida Kaja, Tembuku Bangli.

Jero Mangku Dalang Nyarikan Muaka menuturkan gamelan gambang berlaras Pelog yakni tujuh nada dibentuk oleh enam buah instrumen berbilah. Yang paling dominan adalah empat buah instrumen berbilah bambu yang dinamakan gambang yang terdiri dari yang paling kecil ke yang paling besar pametit, panganter, panyelad, pamero dan pangumbang.

“Jadi setiap instrumen dimainkan oleh seorang penabuh yang mempergunakan sepasang panggul bercabang dua untuk memainkan pukulan kotekan atau ubit – ubitan, sekali – kali pukulan tunggal atau kaklenyongan. Instrumen lainnya adalah dua tungguh saron krawang yang terdiri dari saron besar atau demung dan kecil penerus atau kantil, kedua saron biasanya dimainkan oleh seorang penabuh dengan pola pukulan tunggal kaklenyongan,” jelas Jero Mangku Dalang Nyarikan Muaka yang juga penari tupeng sidhakarya ini.

Jero Mangku Dalang Nyarikan Muaka didampingi penabuh gambelan gambang Jero Mangku Murniadi, I Nyoman Subagia, I Wayan Siradana, I Made Sambrag Sukariawan menjelaskan bahwa gambang merupakan salah satu gambelan unik yang ada di Bali, gambelan ini mirip dengan gambang yang ada di Pulau Jawa. Namun, di beberapa wilayah di Bali gambelan gambang dianggap sakral. Gambelan gambang merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari bambu dan perunggu, bunyi yang dihasilkan bernada selendro dimainkan sebagai pengiring saat upacara yadnya.

Menurut Jero Mangku Dalang Nyarikan Muaka, fungsi gambelan gambang memang berbeda sesuai desa kala patra dan keyakinan masyarakat setempat.

“Esensi musik yang ada pada gambang selaras dengan nilai religius yang dimiliki gambelan secara umum,” jelas Jero Mangku Dalang Nyarikan Muaka.

Jero Mangku Dalang Nyarikan Muaka memaparkan gending – gending yang dibawakan gambelan gambang di setiap daerah di Bali berbeda seperti di Karangasem berbeda dengan gending gambang di wilayah Kaba – Kaba Tabanan.

“Gending yang umumnya dibawakan oleh gambelan gambang adalah gending Dewa Yadnya serta Pitra Yadnya seperti gending Pupuh Ginanti dan Margi Linggah,” pungkas Jero Mangku Dalang Nyarikan Muaka yang juga pembina Sekeha Gambang Giri Swara Penida Kaja Tembuku Bangli.

Jero Mangku Dalang Nyarikan Muaka juga menyediakan sarana lengkap pengiring upacara yadnya seperti Gong, Tupeng Sidhakarya, Wayang Lemah, Gambang, Angklung hal tersebut tentunya pelengkap upacara yadnya dan siap ngayah setiap saat. ● (Ngakan Udiana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.