TARGETNUSA.COM – Badung Bali | Pembelajaran hybrid learning atau pembelajaran campuran, antara tatap muka terbatas dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas harus menjadi program kedepannya. Turur Gubernur Bali I Wayan Koster dalam sambutannya saat peletaka batu pertama SMA Negeri 2 Kuta Utara Sabtu (28/8/2021).
Koster perintahkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali Boy Jayawibawa agar segera bentuk tim untuk menyusun program pembelajaran hybrid.
“Dilis semua matapelajaran yang ada mulai sari Matematika, Bahasa Indonesia, Fisika, Biologi dan sebagainya”, Jelas Mantan Anggota DPR RI Komisi X.
Lanjut Koster, masa pandemi seperti ini suatu pengetahuan baru yang merubah secara total dalam pendidikan.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali Boy Jayawibawa menyampaikan siap melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Gubernur Bali.
“Intinya Kami siap melaksanakan perintah Pak Gubernur terkait pembelajaran hybrid”, tegas Boy.
Kami akan membuat tim, lanjut Boy, agar program ini bisa dilaksanakan minimal tahun depan (tahun 2022 -red).
Ditempat yang berbeda Kepala SMA Negeri 1 Kuta Utara I Gusti Nyoman Naranata juga selaku PLT SMA Negeri 2 Kuta Utara mengatakan hal yang sama. Pihaknya selaku kepala sekolah dari kedua sekolah tersebut siap untuk menyelenggarakan pembelajaran hybrid.
“Kami siap menyelenggarakan pembelajaran hybrid yang diperintahkan oleh Pak Gubernur”, jelasnya.
Lebih lanjut, kata Gusti Nyoman Naranata, sehabis acara tersebut kami kembali ke sekolah langsung mengadakan rapat untuk membentuk tim terkait pembelajaran hybrid sempat disinggung pak Gubernur dalam sambutannya kemarin.
“Kami merespon dan kami sudah bentuk tim untuk menyusun langkah – langkah selanjutnya”, terang Naranata kepada media TargetNusa Senin (30/8/2022).
Disinggung terkait pembangunan Sekolah baru I Gusti Nyoman Naranata menyampaikan, sangat berterimakasih kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Gubernur Bali yang telah mendengar permohonan kami untuk menambah gedung sekolah baru di Kuta Utara.
“Karena dengan adanya gedung sekolah baru maka kedepan sudah tidak ada lagi polemik siswa yang tidak tertampung di wilayah Kuta Utara “, jelas Naranata. (Red-TN)
“