DENPASAR, Targetnusa.com –
Dalam upaya mendukung terwujudnya Bali yang bersih SMA Negeri 4 Denpasar terus bersosialisasi kepada warga sekolah dengan pengolahan sampah berbasis sumber, sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 09 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah.
Sebagai bentuk implementasi nyata, SMA Negeri 4 Denpasar telah menerapkan Tong Edan dan Teba Modern yang merupakan inovasi pengolahan sampah organik berbasis bioteknologi sederhana, sebagai alat untuk mengolah sampah organik di lingkungan sekolah.
Demikian keterangan Kepala
Satuan Pendidikan SMA Negeri 4 Denpasar, I Made Sudanan. S.Pd, M.Pd., Rabu 1 Oktober 2025 di tempat kerjanya.
SMA Negeri 4 Denpasar juga telah menerapkan pembakaran sampah plastik dengan alat Tong pembakar sampah plastik minim asap, yang dirancang lebih fungsional dan dapat menghasilkan abu sisa pembakarannya dapat dibuat untuk media tanam di lingkungan sekolah.
I Made Sudanan juga menguraikan terkait pengolahan sampah organik dengan Tong Edan.
“Tong Edan ini sistem pengomposan yang praktis, di mana sampah organik seperti sisa sayuran dan buah dimasukkan ke dalam tong khusus, lalu disiram dengan cairan air keras untuk mempercepat proses penguraian menjadi pupuk padat dan cair dalam beberapa minggu hingga satu bulan,” jelas Made Sudana.
Dan proses ini dilakukan setiap hari untuk mempercepat pengomposan.
“Sistem ini memudahkan pengelolaan sampah yang efektif dan daapt mengubah sampah menjadi pupuk cair dan padat yang dapat langsung dimanfaatkan,” ujarnya. Sehingga dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan asri.
“Dan saya juga menghimbau kepada seluruh siswa, guru, dan pegawai agar tidak menggunakan bungkus plastik sekali pakai untuk mengurangi sampah plastik,” lanjutnya, bahkan pedagang dikantin juga sudah tidak menjual makanan dengan bungkus plastik sekali pakai, dan apabila terpaksa maka sampah plastiknya harus dikembalikan ke kantin untuk dibawa pulang dan diolah sendiri di rumahnya.
“Dan ini sesuai dengan keinginan sekolah untuk menjadikan sekolah bebas sampah (Zero sampah),” pungkas Sudana. (Red/TN)