Foto : Tong Edang yang didatangkan oleh Kepala Satuan Tugas Pendidikan SMA Negeri 4 Denpasar
DENPASAR, Targetnusa.com –
Sampah merupakan masalah bagi kita semua, karena sampah dapat menghasilkan dampak negatif yang luas terhadap lingkungan. Sampah dapat mencemari air, tanah, udara, dan perubahan iklim.
Sampah juga dapat menyebarkan penyakit.
Dengan adanya penumpukan sampah yang tidak dikelola dengan baik dan bersungguh – sungguh maka akan menjadi masalah di lingkungan sendiri, dan hal itu bisa terjadi karena minimnya kesadaran masyarakat untuk mengelolah sampah langsung dari sumbernya.
Seperti sampah rumah tangga, perusahaan, rumah makan, tempat ibadah, tempat pendidikan dan lain sebagainya seharusnya dapat mengolah sampah sendiri di tempat tempat – tempat tersebut.
SMA Negeri 4 Denpasar selain melakukan pembatasan penggunaan sampah plastik juga mengolah sampah berbasis sumber. Demikian beber Kepala Kesatuan Pendidikan SMA Negeri 4 Denpasar, I Made Sudanan. S.Pd, M.Pd., Kamis (11/9).
“SMA Negeri 4 Denpasar sejak dua tahun lalu sudah mengolah sampah berbasis sumber. Sampah organik kami olah melalui Teba Modern sedangkan sampah plastik kami bakar dengan menggunakan alat bantu pembakar sampah plastik minim asap,” bebernya.
Lebih lanjut Made Sudana menyampaikan, awalnya untukelakukan hal tersebut sangat berat rasanya, namun lama kelamaan sudah terbiasa dan hasilnya mengejutkan, sekolah kami dapat menguragi sampah plastik sangat signifikan.
Dan kami selaku Kepala Satuan Pendidikan di SMA Negeri 4 Denpasar terus mencari solusi yang terbaik agar sampah di sekolah betul – betul dapat teratasi dan dapat dikelola dan hasilnya bisa dimanfaatkan.
“Saat ini kami mendatangkan alat untuk mengolah sampah organik yang dapat mengubah sampah menjadi pupuk organik, namaya “Tong Edan,” jelas Sudana. Yang mana Tong Edan bekerja dengan cara mengomposkan sampah organik dengan bantuan cairan, sehingga menghasilkan pupuk cair dan padat.
Sampah yang dicacah dimasukkan ke dalam tong yang berisi cairan, kemudian dipermentasi sekitar satu minggu, pupuk cair mulai terbentuk dan langsung bisa digunakan sebagai pupuk.
“Komposnya bisa dimasukkan kedalam Teba Modern atau juga dapat digunakan sebagai pupuk. Dan apa bila hasilnya nanti berlebih selain digunakan sendiri di sekolah hasilnya juga bisa dijual,” Pungkasnya (Red/TN)





