SMA PGRI 2 Denpasar Dibawah Naungan YPLP PGRI Tetap Berjalan Seperti Biasa dan Buka Pendaftaran Siswa Baru

oleh -741 views

Denpasar, Bali –
Pendaftaran siswa ditingkat SMA/SMK swasta di Pulau Bali sudah mulai dibuka untuk tahun ajaran 2022/2023. Temasuk SMA PGRI 2 Denpasar yang sudah dibuka pendaftarannya pada bulan Maret 2022.

Pendaftaran bisa melalui Online dan offline, untuk online sudah ada linknya dan langsung ditangi oleh tim IT, sedangkan kalau mendaftar melalui offline bisa langsung datang ke sekolah dan bisa survei lokasi sekolah.

Demikian disampaikan Kepala SMA PGRI 2 Denpasar I Komang Arta Saputra, S.Pd., M.Pd., kepada media Target Nusa Senin (4/4/2022).

“Kami berharap kepada calon siswa untuk datang langsung ke sekolah agar dapat melihat kondisi sekolah serta dapat melihat langsung sistem belajar mengajar di SMA PGRI 2 Denpasar”, jelas Komang Arta.

Berkenaan dengan PPDB lanjut Kepala SMA PGRI 2 Denpasar, seperti tahun -tahun sebelumnya, “Kita buka lebih awal dan tutupnya bersamaan dengan sekolah negeri”, benernya.

Kenapa demikian? Kerena sekolah swasta tidak melakukan seleksi zona dan tidak ada seleksi akademik, lanjut Kepala SMA PGRI 2 Denpasar yang juga sebagai Ketua PGRI Provinsi Bali.

Untuk target sendiri SMA PGRI 2 Denpasar punya target 360 siswa. “Mudah mudahan terget tersebut akan tercapai, namun kalau tidak ya minimal dapat siswa sesuai yang tamat tahun ini, karena sekarang banyak penambahan sekolah negeri yang baru”, demikian harapnya.

Terkait fasilitas SMA PGRI 2Denpasar sudah sangat memadai ruang kelas sangat besar, Internet sudah siap, ruang laboratorium, lab IT juga tersedia serta ditunjang dengan tenaga pengajar yang profesional.

“Yang tidak kalah pentingnya SMA PGRI 2 Denpasar yang berada dibawah naungan YPLP PGRI tetap kuat dan berjalan seperti biasanya”, ucap Ketua PGRI Provinsi Bali.

Terkait ektrakurikuler Komang Arta selaku kepala SMA PGRI 2 Denpasar juga sudah menyiapkan 34 ektrakurikuler dan masih bisa bertambah.
“Dengan adanya pandemi maka ektrakurikuler kita batasi, tetapi siswa kelas 10 dan 11 menjadi lab skill, kelas 10 beda dan kelas 11 juga beda jadi tidak terjadi kerumunan”, jelasnya.

Intinya sesuai dengan arahan Kepala Dinas untuk ektrakurikuler masih belum bisa berjalan maksal, “Tetapi dari leb skill bisa berjalan”, tutup Kang Arta. (Red-TN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.