Jero Balian Mangku Sumawijaya: Supaya Terhindar Dari Mara Bahaya Selalu Ingat Nasehat Orang Tua Hati – Hati Bergaul Jangan Sampai Kena Cetik

oleh -7,066 views

TARGETNUSA.COM – Badung | Mendengar kata cetik saja sudah ngeri dan ketakutan, karena Cetik adalah ramuan yang dapat menyebabkan orang sakit sampai meninggal dunia baik itu secara perlahan maupun secara cepat. Cetik dibuat dari bahan – bahan tertentu ditambah dengan mantra di dalamnya.

Jero Balian Mangku Sumawijaya kepada Wapimred TargetNusa yang juga Pimred NuansaDewata juga Penekun Spiritual, Ngakan Putu Gede Udiana biasa disapa Aji Wisnu Segara Putra mengatakan dalam Lontar Usada Cetik diungkapkan beberapa jenis cetik yang dikenal di masyarakat adalah Cetik Crongcong Polo menyerang otak dengan gejala mata merah, badan terasa panas, telinga  terasa pecah dan mata merah.

Cetik Kerikan Gangsa orang terkena cetik ini sakit kuning pada mata, bulu – bulu melengkung, dan lama kelamaan menjadi batuk darah. Cetik Reratusan cetik ini menyerang perut, perut menjadi kembung dan muntah darah, batuk – batuk, merasa kedinginan, bingung seperti orang mabuk, kaki juga dingin, pucat tidak bertenaga, kekurangan darah.

Lebih lanjut Jero Balian Mangku Sumawijaya yang sudah dari tahun 1963 membantu orang sakit kena black majick ini menjelaskan Cetik Gringsing bahan yang digunakan membuat cetik ini ada hewan bernama yuyu gringsing, cetik ini menyerang hati dan jantung. Cetik Medang Arungan jika terkena cetik ini maka kerongkongan akan terasa tersumbat. Cetik Medang Api bila kena cetik ini terasa sakit melilit pada pusar, rambut tubuh berdiri.

Cetik Kakecretan bila kena cetik ini badan demam tinggi dan terasa sangat sakit. Cetik Air Keras kena cetik ini badan hitam kebiru – biruan seperti terkena pukulan. Cetik Warangan kena cetik ini mata berwarna merah dan kuku berwarna darah. Cetik Ancar kena cetik mengeluarkan darah dari mulut. Cetik Palesir kena cetik ini muntah berak dan mulut tidak bisa dibuka,” jelas Jero Balian Mangku Sumawijaya.

“Cetik Krawang dibuat dari kerikan gangsa, Cetik Jinten dibuat dari tulang manusia, Cetik Badung dibuat dari air yang keluar dari mayat, Cetik Buntek dibuat dari ikan buntek, Cetik Sigar Mangsi dibuat dari lateng layar laut, Cetik Tanah Garu kena cetik ini kuku bergaris merah melintang, Cetik Cadang Galeng kena cetik ini tidak bisa tidur kepala berat siang malam,” urai Jero Balian Mangku Sumawijaya.

Jero Balian Mangku Sumawijaya menyatakan Cetik Bangkruk Mas kena cetik ini kulit kuning rambut tubuh berdiri, Cetik Bangkruk Drampe kena ini kulit menjadi berkerut dan perut sakit melilit, Cetik Lebur Barus kena cetik ini perut kembung menggigil dan mencret, Cetik Beruang kena cetik ini perutnya sakit melilit dan muntah darah, Cetik Kembang Rak kena cetik ini kuku keungu – unguan, Cetik Walang kena cetik ini pikiran lesu mata kuyu ingin tidur, Cetik Anten Kembar kena cetik ini tubuh dan kuku kelihatan kuning.

Jero Balian Mangku Sumawijaya menjelaskan, cetik racun tradisional yang bisa dibuat khusus dari pati tumbuhan, hewani atau logam tertentu yang memiliki sifat racun kuat dan mematikan, serta diracik dengan mantra. “Jenis cetik dan obatnya tertuang dalam Lontar Usada cetik yang sudah berusia ratusan tahun,” jelasnya.

Jero Balian Mangku Sumawijaya paranormal asal Banjar Sigaran, Mekar Bhuana, Abiansemal Badung ini menjelaskan bahwa cetik sebenarnya sejenis racun tradisional yang diracik menggunakan bahan – bahan alami alam, diambil dari alam penangkalnya ada di alam juga.

Jero Balian Mangku Sumawijaya menyatakan Cetik biasanya menyerang organ hati dan jantung, pertolongan pertama kena cetik diberikan minum bungkak atau air kelapa muda selanjutnya dibawa ke paranormal atau dukun.

Jero Balian Mangku Sumawijaya mengharapkan seseorang yang kena pasti kebingungan mencari obatnya karena di dunia medis mungkin tidak terdeteksi. Cetik bekerja sesuai perintah majikannya, bila seseorang ingin mengirimkan cetik kepada target, bisa melalui makanan, bukan secara langsung namun secara gaib menuju makanan target.

Jero Balian Mangku Sumawijaya memberi pesan agar dalam menjalani kehidupan di dunia ini selalu berbuat baik, tidak menyebabkan orang lain tersinggung, marah, merasa dendam, iri hati, dengki kepada kita. “Selalu ingat sembahyang mendekatkan diri kepada sang pencipta Ida Sanghyang Widhi Wasa, supaya terhindar dari mara bahaya dan cetik. Selalu ingat nasehat orang tua hati – hati bergaul jangan sampai kena cetik,” pinta Jero Balian Mangku Sumawijaya. @ (Editor/Journalist: Redaksi TN/Ngakan Udiana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *