Jembrana, TargetNusa.Com -Berbagai penyuluhan sudah diselenggarakan Satgas TMMD Ke 102 Kodim 1617/Jembrana bagi masyarakat Delod Brawah, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
Penyuluhan atau sosialisasi merupakan kegiatan sasaran non fisik dari pelaksanaan TMMD tersebut.
Kali ini Satgas TMMD melaksanakan sosialisasi atau penyuluhan kesehatan dan pelayanan Keluarga Berencana Kesehatan (KB Kes) bertempat di Balai Tempek, Banjar Tegal Sari, Desa Delod Brawah, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Kamis malam (26/07)
Penyuluhan tentang KB Kesehatan diberikan oleh Petugas Dinas PPPA PPKB I Putu Suarnita, S.H.
Kodim 1617/Jembrana bekerja sama dengan Dinas PPPA PPKB yang juga bersinergi dengan Mahasiswa KKN Undiksa, IHDN serta UNS.
Menurut I Putu Suarninta untuk menjadi keluarga yang berkualitas, keluarga Indonesia harus mengikuti program KB yang sudah dicanangkan oleh pemerintah.
Pasalnya, ledakan pertumbuhan penduduk sangat berpotensi menyebabkan gejolak sosial dalam masyarakat.
Berkaitan dengan hal itu lanjutnya, dengan adanya penyuluhan kesehatan dan pelayanan KB diharapkan dapat menekan ledakan pertumbuhan penduduk, termasuk juga di wilayah Kabupaten Jembrana
“Indikator keluarga yang mengalami peningkatan ketahanan dan kesejahteraan dapat dilihat dari pelaksanaan delapan fungsi keluarga sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga”, Suarnita.
Untuk dia mengajak masyarakat Desa Delod Brawah agar selalu mengunakan alat kontrasepsi KB yang cocok untuk tubuhnya masing-masing. Program KB bertujuan untuk mengatur jumlah dan jarak kelahiran, mengurangi resiko kematian terhadap Ibu.
Menurutnya Program KB juga tidak pernah melarang masyarakat untuk mempunyai anak lebih dari 2 asalkan mampu membiyayai dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Program KB tidak hanya membahas pembatasan keturunan tapi juga membahas kesehatan reproduksi dan harus dijaga kebersihan dan kesehatannya.
Contohnya adalah Program Papsemear berfungsi mendeteksi terjadinya kanker servik dan harus dilakukan setiap 6 bulan sekali yang kesemuanya itu sudah masuk dalam satu bagian kesehatan reproduksi.
Dirinya juga menyinggung masalah seks di bawah 21 tahun yang bisa menyebabkan kanker serviks dan dapat menyebabkan bayi lahir muda atau prematur dan cacat maupun kehamilan yang tidak diinginkan.
“Untuk itu peran masing-masing orang tua juga diperlukan dalam memperhatikan tumbuh kembang putra-putri mereka saat memasuki usia remaja”,tegasnya.
Terpisah Paaiter Kodim 1617/Jembrana Kapten Chb Drs. Karyanto menjelaskan bahwa dengan sosialisasi ini nantinya masyarakat akan lebih memahami pentingnya berkeluarga berencana dan juga terkait kesehatan reproduksi.
Pasiter merasa senang dan berterima kasih melihat antusias warga mengikuti sosialisasi ini, utamanya kaum ibu dan remaja dewasa putri.
“Semoga semua kegiatan dapat bermanfaat bagi warga”, pungkasnya. (Target)