DENPASAR BALI, Target Nusa.Com –
Zaman terus berubah dan teknologi canggih pun terus berubah pula, serta terus update dengan semua kemajuan dan perubahan teknologi saat ini.
Untuk meng- update dan mendapatkan transformasi pendidikan agar dapat mewujudkan sekolah yang unggul maka SMA PGRI 2 Denpasar Sabtu, (27/1/2024) mendatangkan dua narasumber yaitu, Toni Priyono tim dari Acer dan Dr. Agus Rohiman M.Pd., Kepala SMA PGRI PLUS Cibinong, Bogor, Jawabarat.
Nah untuk mendapatkan panduan transformasi digital pada pendidikan untuk mengatasi kompleksitas transformasi yang mepengaruhi setiap aspek manajemen sekolah maka kami mengundang tim dari Acer Indonesia.
Demikian kata Kepala SMA PGRI 2 Denpasar, I Komang Arta Saputra S.Pd., M.Pd., kepada media Target Nusa.
Kenapa hal ini harus kita lakukan?, tanya Komang Arta Sapitra, “Karena manusia tidak bisa melawan perkembangan teknologi,”lanjut Kepala SMA PGRI 2 Denpasar, sembari mengatakan, hal yang bisa kita lakukan adalah beradaptasi terhadap setiap jenis perubahan atau perkembangan.
Sesuai dengan era digital, kita perlu menyesuaikan anak didik kita pada era saat ini. “Oleh karena itu, kami selalu berusaha memberikan inovasi baru,” ungkapnya.
Seperti hari (Sabtu 27/1/2024) kami kedatangan dua narasumber untuk memberikan panduan, agar ilmu yang di tranfer kepada siswa menjadi lebih gampang di serap dan diterapkan,” lanjut Komang Arta Saputra.
Senada dengan penjelasan dari tim Acer Indonesia, Toni Priyono, Ia menyampaikan era sekarang sudah semakin canggih dalam segala bidang termasuk dalam memberikan pembelajaran di sekolah.
“Kami dari tim Acer Indonesia membantu proses pembelajaran di sekolah untuk menjadikan lulusan dari sekolah SMA PGRI 2 Denpasar semakin berkualitas dan bisa bersaing lebih baik,” jelas Toni Priyono, baik di Indonesia maypun Internasional.
Karena untuk menuju generasi emas harus disiapkan dari sekarang. “Kalau tidak, nanti kita akan terlambat,” lanjut Toni. Dan Acer Indonesia sudah memulai dari Indonesia paling Barat dan Indonesia paling timur. dan sudah berjalan dengan baik.
“Sekolah yang menggunaka platform Acer Indonesia sudah banyak, sudah tak terhitung jumlahnya,” sebut Toni.
Acer juga punya program nasional yang bekerjasama dengan kementerian yang melibatkan Pemerintah Republik Indonesia dengan kementerian agama dan ditujukan untuk sekolah di seluruh Indonesia termasuk sekolah swasta.
Mari kita maju bersama dengan Acer Indonesia agar proses pembelajarannya menjadi lebih menyenangkan. “Guru-guru juga mengajarnya jauh lebih mudah dan efektif serta dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas,” ajak Toni Priyanto.
Ditempat yang sama Dr. Agus Rohiman M.Pd., Kepala SMA PGRI PLUS Cibinong, Bogor, Jawa Barat. juga memberikan pelatihan cara mengajar menyenangkan dan cara mentransformasikan pendidikan kepada siswa.
“Sekarang teknologi Informasi begitu cepat berkembang dan informasi sudah ada dalam teknologi,” kata Kepala SMA PGRI PLUS Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Lebih lanjut kata Agus Rohiman,
sebuah transformasi di dalam pembelajaran, guru tidak lagi bisa seperti dulu, guru mengajar murid dengar itu sudah tidak bisa lagi begitu.
“Kalau dulu informasinya masih ada di tangan guru, sekarang informasinya sudah ada, tinggal bagaimana guru-gurunya bisa mempelajarkan siswanya,” lanjut Agus Rohiman.
Ada 4 keterampilan belajar di abad 21 yang harus dikuasai oleh guru dan anak – anak. Yang pertama adalah critical thinking, berfikir kritis yang berkarakter.
“Tanpa berfikir kritis maka anak – anak tidak bisa mengambil informasi yang positif hanya mendapatkan informasi saja,” papar Agus Rohiman.
Yang ke dua kreativitas Inovasi yang berkarakte, sekarang atau beberapa tahun kemudian akan banyak pekerjaan yang hilang, yang tergantikan oleh robot, dan itu harus muncul dalam kegiatan pembelajaran. Karena pendidikan adalah kata kunci dalam memajukan sebuah peradaban sebuah bangsa.
Ke tiga Kolaborasi yang berkarakter.
Bagaimana ketika kita punya pengetahuan digabungkan dengan pengetahuan yang lain menjadi satu untuk kepentingan tertentu.
Dan ke empat Komunikasi yang berkarakter. “Sekarang hebat aja nggak cukup kalau tidak bisa berkomunikasi dengan baik,” jelasnya.
“Punya ide yang bagus kalau tidak bisa dikomunikasikan tidak ada artinya, makanya anak-anak sekolah harus belajar bagaimana mengkomunikasikan ide dan gagasannya dengan baik,” pungkasnya.
Agus Rohiman juga berharap kepada
guru-guru agar menjadi trainer untuk menyampaikan bagaimana sebuah pembelajaran yang menarik, menyenangkan bagi anak-anak, karena intinya kalau sudah senang anak-anak mau belajar apa saja merasa nyaman. (Red/Red)