TargetNusa.Com – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) menggelar simakrama dengan ribuan warga Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar.
Sebelum memaparkan visi, misi dan program kerjanya, Wayan Koster yang didampingi Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) memaparkan terlebih dahulu hasil survei dua lembaga independen berkompeten mengenai Pilkada serentak 2018 di Provinsi Bali.
Dari hasil survei itu, Koster menjelaskan jika ia ke luar sebagai pemenang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali mendekati target 70 persen.
Di enam kabupaten seperti Tabanan, Buleleng, Badung, Jembrana, Gianyar dan Bangli paket yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKPI, PKB dan PPP itu menang mutlak.
“Tinggal di Karangasem, Klungkung dan Denpasar saja,” papar Koster, Senin 4 Juni 2018.
Kendati begitu, ia mengaju telah turun langsung menyapa masyarakat di Kabupaten Karangasem. Suasana kebatinan yang ia tangkap, antusiasme warga di Klungkung dan Karangasem amat besar untuk memenangkannya.
“Kader dan masyarakat di Karangasem dan Klungkung amat bergairah memenangkan saya. Astungkara dari hasil survei itu juga saya menang dengan perolehan suara 60 persen di Karangasem dan Klungkung. Semua kompak bekerja gotong-royong memenangkan Koster-Ace,” ujarnya.
Saat ini, tinggal menyisakan satu wilayah saja yakni Kota Denpasar yang perolehan suaranya masih fluktuatif. Ia meminta semua kader terus bekerja keras menjaga kemenangan yang sudah diraih.
“Sekarang tinggal Denpasar saja. Tapi saya tidak menyerah, agar menang juga di Denpasar. Menang tipis juga tak apa. Menang satu suara di Denpasar tak apa, yang penting menang,” tegasnya.
Bersama Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati Koster menegaskan siap bekerja total dan tulus untuk Bali.
“Kami berdua siap ngayah total, lascarya, sekala-niskala memimpin dan membangun Bali dengan setulus-tulusnya dan selurus-lurusnya menjalankan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” papar dia.
Ia mengaku sudah siap betul memimpin Bali tanpa ada tendensi apapun. “Kami siap betul, tidak ada lagi urusan atau kepentingan pribadi. Istri satu, anak dua, sudah cukup. Sekarang tinggal ngayah,” ujarnya.
“Pak Tjok juga susah selesai. Tinggal mencari jalan hidup, tinggal mati saja. Kami siap memimpin supaya Bali ada perubahan fundamental,” tambah Koster.