TargetNusa.com | Buleleng, Bali – Proyek Bendungan Tamblang yang dikerjakan sejak 2019 tahun lalu dan progresnya sudah mencapai 21,03 peesen, Rabu (12/08/2020) di lakukan Ground breaking ( Peletakan Batu Pertama) oleh Gubernur Bali Wayan Koster, bersama Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, Maryadi Utama serta Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana.
Dalam sambutannya Wayan Koster mengatakan permasalahan yang ada di bali khususnya di Buleleng adalah air, baik untuk dikonsumsi maupun untuk irigasi. Maka dari itu untuk pembangun Bendungan Tamblang ini merupakan program prioritas Kementerian PUPR.
“Meski saat ini sedang dalam masa pandemi Covid-19, beberapa anggaran dirasionalisasi untuk penanganan Covid. Namun, khusus untuk proyek pembangunan bendungan ini bisa tetap berjalan, karena memang menjadi program prioritas untuk mendukung berkembangnya industri di Buleleng, utamanya industri yang berkaitan dengan pengolahan pangan dan industri pertanian,” jelas Koster.
Bendungan Tamblang yang luasnya mencapai 73,6 hektar dan dapat menampung 7,6 juta meter kubik dan menelan anggaran 840 milliar ini merupakan investasi yang sangat besar.
“Saya berharap kepada Bupati Buleleng dan BWS Bali Penida agar bisa menjaga sumber mata air yang mengalir ke Bendungan Tamnlang ini tudak mati. Dan jangan sampai dalam waktu 10, 20 tahun kedepan bendungan ini kering,” harap Koster.
Terkait Bendungan Tamblang yang letaknya ada di 4 desa ini, Koster telah menerima surat pengaduan dari warga. Yang intinya ada tiga poin yang dikeluhkan warga, selain saluran air yang tersumbat oleh lumpur material Proyek Bendungan Tamblang, dan warga terdampak tidak pernah di ajak komunikasi oleh pihak BWS Bali Penida sejak proyek di mulai, serta Pembangunan Bendungan Tamblang dinilai kurang transparan karena tidak dipasang papan proyek.
“Saya rasa semua keluhan dari warga itu sifatnya positif, tidak ada yang menolak. Saya sudah meminta kepada BWS Bali-Penida untuk memenuhi segala permintaan warga itu,” tegas Koster.
Di lokasi yang sama Kepala BWS Bali-Penida Maryadi Utama menjelaskan, bendungan tersebut terletak di empat desa dengan luas 73,6 hektar dan dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan. Anggaran yang digunakan berasal dari APBN Kementerian PUPR, sebesar Rp 840 miliar.
“Kami sangat berterimakasih dengan warga, telah mengizinkan tanahnya untuk dilaksanakan konstruksi, sebelum pembayaran ganti rugi dan seremonial ground breaking dilakukan. Artinya, masyarakat sangat mendukung pekerjaan ini,” beber Maryadi di sela – sela Ground breaking.
Sementara , Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, juga menjelaskan, fungsi utama dari bendungan ini memang sebagai pengairan untuk sektor pertanian. Namun, juga dapat menyediakan kebutuhan air baku.
Sementara, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengaku siap menjaga sumber-sumber mata air yang mengalir di Bendungan Tamblang agar keberadaan bendungan tidak mubazir.
“Saya akan jaga di hulunya. Masalah penggundulan hutan harus segera diperbaiki, agar bendungan tidak mubazir karena anggaran yang digunakan sangatlah besar,” ungkap Agus Suradnyana.
Editor : Hanafi
Sumber : TargetNusa