TARGETNUSA .COM – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) benar-benar telah berbuat nyata. Salah satu jejak yang bisa ditelusuri adalah bantuan wantilan di Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan. Ya, warga Desa Pulukan telah merasakan bukti langsung kinerja Wayan Koster semasa masih menjabat anggota Komisi X DPR RI.
Hal itu terungkap dalam simakrama sekitar 500 warga Desa Pulukan dengan Wayan Koster di Balai Banjar Arca, Selasa malam, 17 April 2018. Ketua Tim Pemenangan Wayan Koster dan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, Made Kembang Hartawan menjelaskan, tak hanya di Desa Pulukan, bukti nyata Wayan Koster lainnya juga bisa dilacak di beberapa wilayah lainnya seperti Medewi, Pekutatan, dan beberapa lokasi lainnya.
Belum lagi soal infrastruktur, hampir saban tahun Wayan Koster memberi bantuan senilai Rp100 miliar untuk Jembrana.
“Jadi, sudah banyak kontribusi, bukti nyata dari Pak Wayan Koster ini. Di Pekutatan, wantilan di Pura Puseh, lalu di Medewi, wantilan di depan pura itu karya beliau (Wayan Koster). Desa Pulukan ini salah satu yang menikmati hasil perjuangan Pak Wayan Koster. Betul begitu kan ya?” tanya Kembang yang dibenarkan oleh warga.
Ia meminta kepada warga agar tak berpaling ke lain pilihan selain Wayan Koster pada Pilkada serentak 2018. Warga pun setuju karena di mata mereka Wayan Koster telah berbuat nyata jauh sebelum mencalonkan diri sebagai Gubernur Bali. Di sisi lain, mengapa pilihan harus dijatuhkan kepada Wayan Koster oleh karena Kembang menilai Koster-lah yang mampu mempercepat pengentasan ketertinggalan Jembrana dari kabupaten lainnya.
“Kita tidak mau tertinggal. Kita ingin ada infrastruktur memadai dari Jembrana ini ke Denpasar,” ujar Kembang.
Di sisi lain, Wayan Koster ikut memaparkan kontribusi nyatanya kepada masyarakat Bali secara keseluruhan, tak hanya di Kabupaten Jembrana. Sebab, kontribusi yang diberikan di Jembrana, dilakukannya pula di kabupaen dan kota lainnya di Bali.
“Ada bantuan untuk dan pembangunan sekolah. Ada banyak itu. Jalan hotmix saya carikan melalui APBN. Di Jembrana ini sekarang sudah 90 persen beres infrastruktur jalnnya, tinggal 10 persen saja. Satu tahun anggaran beres itu,” tegas Koster.
Tak hanya di Jembrana, di beberapa daerah lain ia juga melakukan hal sama. Seperti di Karangasem, Buleleng, Gianyar, Bangli, Klungkung, Koster memperjuangkan pembangunan infrastruktur jalan berupa hotmix.
“Upaya itu sebagai komitmen saya dalam membangun Bali. Bantuan itu saya carikan semasa di DPR RI. Apalagi kalau sudah jadi gubernur, saya pemegang kuasa anggarannya. Tinggal teken saja. Untuk kemajuan Bali kita tidak usah berpikir ruwet. Demi rakyat kok,” tegas dia.
Di bidang pendidikan Koster juga berkontribusi bagi Jembrana dalam hal pembangunan Akademi Komunitas yang merupakan sekolah tinggi negeri gratis untuk lulusan SMA/SMK miskin berprestasi.
“Ke depan kita akan tingkatkan ststusnya jadi Politeknik Pariwisata. Kemudian industri keratif animasi dan industri kreatif berbasis budaya juga akan kita dorong,” ucapnya. (*)